SUARA INDONESIA, BONDOWOSO - Bondowoso, salah satu kabupaten yang terletak di ujung timur Jawa Timur, tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau, tetapi juga karena potensi pariwisatanya yang menarik.
Salah satu destinasi yang patut Anda kunjungi saat berada di sini adalah Bendungan Sampean Baru.
Dengan konstruksi yang unik dan pemandangan yang memukau, bendungan ini menjadi tempat favorit bagi wisatawan untuk menikmati keindahan alam sambil beristirahat dari rutinitas sehari-hari.
Bendungan Sampean Baru terletak di Dusun Tapen, Desa Pandak, Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso.
Keunikan bendungan ini dapat terlihat dari desain konstruksi yang berbeda dari bendungan-bendungan lainnya.
Dibangun di atas sungai yang mengalir di tengah-tengah perbukitan hijau, bendungan ini menawarkan pemandangan yang sangat menenangkan dan instagramable.
Saat mengunjungi Bendungan Sampean Baru, Anda akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang memesona.
Gunung-gunung hijau di sekitar bendungan menambah keindahan panorama yang bisa Anda nikmati.
Bagi Anda yang gemar berfoto, Bendungan Sampean Baru adalah tempat yang sempurna.
Suasana dam dan alam sekitarnya menciptakan latar belakang yang ideal untuk berbagai jenis foto, mulai dari foto solo hingga foto bersama keluarga atau teman.
Area sekitar bendungan juga cocok untuk piknik bersama keluarga atau rekan kerja.
Anda bisa membawa bekal dan menikmati waktu santai di tepi bendungan sambil menikmati segarnya udara pegunungan.
Bagi yang suka petualangan, tersedia juga kegiatan olahraga air seperti menyewa perahu untuk mengelilingi danau buatan di sekitar bendungan.
Bendungan Sampean Baru buka setiap hari dari pukul 08.00 pagi hingga 17.00 sore.
Untuk masuk ke area bendungan, Anda hanya perlu membayar tiket masuk dengan harga terjangkau, sekitar Rp 10.000,- per orang.
Dengan keindahan alam yang luar biasa dan suasana yang tenang, Anda bisa menikmati momen berharga sembari melepas penat dari kesibukan sehari-hari.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Aditya Mulawarman |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi