SUARA INDONESIA KALIMANTAN TIMUR

Anggota Komisi III DPRD Kota Bontang Soroti Keberadaan Keramba dan Cafe di Wisata Masjid Terapung

Mohamad Alawi - 24 July 2024 | 10:07 - Dibaca 1.34k kali
Advertorial Anggota Komisi III DPRD Kota Bontang Soroti Keberadaan Keramba dan Cafe di Wisata Masjid Terapung
Faisal, Anggota Komisi III DPRD Kota Bontang saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Bontang, Rabu (24/7/2024). (Foto: Alawi/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, BONTANG - Masjid Terapung Darul Irsyad Al Muhajirin di Kampung Selambai, Kelurahan Loktuan, Kecamatan Bontang Utara, telah menjadi daya tarik wisata religi yang memukau. Terletak di atas perairan laut Selambai, masjid ini tidak hanya memikat warga lokal, tetapi juga wisatawan dari berbagai daerah. 

Dibalik pesonanya, terdapat tantangan penataan yang kini menjadi sorotan publik. Area sekitar masjid kini dipenuhi oleh penjual mainan, pelaku kuliner, penjual mobil dan motor mini, serta kafe.

Selain itu, keramba nelayan juga menghiasi pinggiran Masjid, menambah keramaian sekaligus menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung. Kendati demikian, keberadaan pedagang dan keramba nelayan ini menimbulkan permasalahan.

Anggota Komisi III DPRD Kota Bontang, Faisal menyoroti hal tersebut. Ia mengimbau pemerintah untuk mengambil tindakan tegas dalam menata dan menertibkan kawasan sekitar Masjid. 

“Banyak yang mengeluh kepada saya bahwa kehadiran mereka membuat masjid terlihat kumuh dan kurang estetika, sehingga merusak pemandangan,” ungkap Faisal saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Bontang, Rabu (24/7/2024). 

Faisal menyarankan Pemerintah Kota untuk memastikan kondisi sekitar secara langsung guna keberadaan cafe dan keramba tersebut benar-benar merusak estetika Masjid. "Masjid terapung ini ikon wisata religi kota Bontang. Jangan dibuat kumuh," tegasnya. 

Politisi Nasdem ini juga menekankan pentingnya keadilan dalam penerapan aturan. "Pemerintah harus lebih tegas dalam menata kawasan sekitar masjid," ujar Faisal.

"Dari awal saya sudah menyuarakan kepada pemerintah. Terbukti sekarang penataan semrawut tidak tertata. Bahkan ada yang membangun bangunan dan. Susah kalau sudah jadi bangunan untuk ditertibkan. Pemkot harus tegas," imbuhnya.

Pemerintah Kota Bontang diharapkan dapat mengambil langkah nyata untuk menjaga keindahan Masjid Terapung Darul Irsyad Al Muhajirin. "Penataan yang baik tidak hanya akan menjaga estetika masjid, tetapi juga akan memberikan kenyamanan bagi para pengunjung yang datang untuk beribadah dan berwisata," kata Faisal.

Meski berada di atas laut, Masjid Terapung Darul Irsyad Al Muhajirin tetap menjadi magnet bagi wisatawan. Keindahan masjid dengan corak emasnya perlu dijaga agar pengunjung tetap merasa nyaman.

"Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa ikon wisata religi ini tetap terjaga keindahannya, sehingga terus menjadi kebanggaan Kota Bontang," pungkas Faisal. (Adv)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Mohamad Alawi
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya